Jumaat, 20 Ogos 2010

Ditemukan Materi Gelap Pembentuk Semesta

Para saintis yakin mereka telah menemukan partikel yang sulit difahami dan membentuk 90% dari semesta disebut materi gelap (dark matter). 

 Materi tersebut dideteksi dengan menggunakan germanium dingin dan detektor silikon jarak jauh. 

Ahli Fisik telah mendeteksi partikel materi gelap (dark matter) untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia, sejumlah laboratorium Amerika Serikat mengumumkan hal ini. 

Penemuan itu akan membukakan pandangan menyangkut pemahaman kita tentang bagaimana galaksi terbentuk. Materi gelap diyakini membentuk 90 peratus ’massa’ alam semesta. 

Kita tidak dapat melihatnya, namun para ilmuan berpikir materi itu ada kerana diberikan oleh gaya gravitasi. Ini boleh membantu menjelaskan sejumlah besar ’massa’ yang hilang di alam semesta dan akan menjelaskan mengapa galaksi berputar pada saat berada dalam kecepatan perputaran. 

Percubaan itu dengan menyusuri tambang Minnesota sepanjang setengah mil yang difokuskan untuk menemukan Partikel-Besar-Interaksi-Lemah, yang dianggap sebagai unsur yang membuat materi gelap. 

Ketua peneliti Dan Bauer mengatakan mereka melihat dua partikel yang diharapkan merupakan karakteristik materi gelap. Fisikawan memperingatkan, ada sekitar satu dari empat kemungkinan yang biasa dikenali sebagai partikel sub-atomik, bukan materi gelap yang dapat menjelaskan sinjal tersebut. 

Teoretisi Craig Hogan dari Universitas of Chicago mengatakan penemuan itu sangat menarik. Dia mengatakan tiga atau empat Partikel-Besar-Interaksi-Lemah saling bertubrukan dan dirakam selama beberapa tahun oleh percubaan, dan merupakan bukti materi gelap. "Itu akan mentransformasi cara kita melakukan sains,” kata Dr kata Hogan. "Kami akan memiliki bentuk baru materi untuk dipelajari." Detektor sedang ditingkatkan dengan tiga kali lebih banyak germanium membuat deteksi hasil deteksi lebih kuat.